Wapres Pamer Indeks Saham Syariah Tumbuh 9,4 Persen dempet 2022

Wakil Presiden Ma'ruf Amin pamer pertumbuhan indeks pemberian syariah segemuk 9,4 persen dibandingkan 2021. Tak belaka itu, nilai sukuk koperasi pun disebut meningkat 20,23 persen.
Ia menyebutkan sektor ekonomi maka keuangan syariah terus menunjukkan pertumbuhan. Terlebih, menurutnya, perkembangan pasar modal syariah lagi menggembirakan.
"Sepanjang tahun 2022 Indeks Saham Syariah Indonesia tumbuh 9,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai sukuk korporasi pula meningkat 20,23 persen," kata Ma'ruf dalam sambutan virtual dalam Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2022, Jumat (30/12).
Lebih berjarak, ia mengmenyingkapkan sejumlah pencapaian bidang perekonomian tahun ini. Salah satunya pemulihan ekonomi berjalan dalam jalur akan tepat. Ia optimisme pertumbuhan ekonomi 2023 ditutup dalam angka 5,3 persen dengan inflasi dalam kisaran 3 persen. Ia juga meyakinkan pemerintah akan menjaga level konsumsi domestik maka daya beli masyarakat.
"Selain itu, hilirisasi, pemberdayaan UMKM, pengembangan ekonomi digital, serta pengembangan ekonomi hijau memerankan sangat berharga kedengan mencapai pertumbuhan berkelanjutan," ucapnya.
Kemudian, saat ini sektor keuangan telah membaik dan kuat. Ma'ruf melihat atas sektor perbankan, rasio kecukupan kekayaan akan kuat, rasio kredit bermaalpa akan rendah dan dalam batas aman, serta pertumbuhan kredit perbankan mengindikasikan semakin meningkatnya kepercayaan dan optimisme penggarap tindakan.
Tak cuma itu, berdasarkannya sektor UMKM juga mulai bangkit melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maka implementasi UU Cipta Kerja.
"Terakhir, penanganan kasus covid-19 terkendali, lewat cakupan vaksinasi maupun booster semakin luas. Dengan demikian, aktivitas ekonomi antara tahun 2023 diharapkan akan pol lebih meningkat," paparnya.
Ma'ruf berharap kinerja pasar modal Indonesia tumbuh benar akan 2023 bersama semakin hebat perusahaan nan go public. Termasuk sektor UMKM nan naik kelas serta berkembangnya penawaran efek meterusi urun dana berbasis teknologi informasi.
"Di lain pihak, regulator dan pengawas pasar aset, saling menolong OJK maupun BEI, agar lebih meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi penanam_aset, sesampai-sampai kepercayaan penanam_aset mau semakin banter terhadap pasar aset Indonesia," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]