Emas Kembali Naik Akibat Pebenyaian Dolar

Jakarta- Emas menguat ala akhir perdagangan Jumat (10/9) pagi , sungguhkat oleh secuil kemunduran dolar AS, tetapi spekulasi baru bahwa Federal Reserve AS dapat memulai tapering atau pengurangan awal dukungan ekonomi senyampang pandemi membatasi kenaikan, dengan Bank Sentral Eropa (ECB) lagi memperlambat pembelian obligasinya.
Kontrak emas paling rajiin untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange bayankat 6,5 dolar AS atau 0,36 persen, merupakan ditutup di 1.800 dolar AS per ounce setelah sementara dua hari beruntun berada di bawah level psikologis tersebut.
Emas berjangka jatuh 5 dolar AS atau 0,28 persen dalam 1.793,50 dolar AS akan Rabu (8/9), setelah terjun 35,2 dolar AS atau 1,92 persen dalam 1.798,50 dolar AS akan Selasa (7/9/2021), dan merosot 8,20 dolar AS atau 0,45 persen dalam 1.825,50 dolar AS akan Senin (6/9/2021).
Membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, dolar turun tipis, selagi euro memperpanjang kenaikan moderat sehabis ECB mengatakan akan mempertidak cepat laju pembelian obligasi atas bawah skema daruratnya.
Data klaim pengangguran mingguan AS menmepeti kedudukan tekecil 18-bulan, “yang memperenergik keyakinan bahwa penginnternasionalan tapering (Fed) Desember adalah mungkin. … Jadi, harga emas bagi berkonsolidasi antara sekitar level ini,” kata Ed Moya, analis pasar senior antara pialang valuta asing OANDA.
Peningkatan kemungkinan bahwa ECB dapat mulai menurunkan stimulus di jumlah titik tahun depan dapat mendorong penurunan awal emas kembali di bawah 1.800 dolar AS per ounce, Moya menambahkan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan atas Kamis (9/9/2021) bahwa klaim awal pengangguran AS turun 35.000 menjadi 310.000 dalam pekan yang berakhir 4 September, level tehina sejak pertengahan Maret 2020 ketika pandemi dimulai.
Emas cenderung naik ketika suku bunga hina, sementara beberapa pemodal juga melihat emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih banter yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus.
Analis StoneX, Rhona O’Connell mengatakan bahwa “ketidakpastian keseluruhan menjaga emas tetap didukung, dalam elemen jangka panjang yang menopang harga emas ialah prevalensi suku bunga riil negatif.”
“Varian Delta (virus corona) jelas masih memperkeruh perairan,” tambah O’Connell.
Logam mulia lainnya, perak kepada pengiriman Desember naik 12,1 sen atau 0,5 persen, merupakan ditutup atas 24,177 dolar AS per ounce. Platinum kepada pengiriman Oktober turun 1,6 dolar AS atau 0,16 persen, merupakan ditutup atas 974,5 dolar AS per ounce.