Aprilia Belum Mampu Wujudkan Mimpi Indah

Aprilia Belum Mampu Wujudkan Mimpi Indah Aprilia Belum Mampu Wujudkan Mimpi Indah

Espargaro dan Aprilia patut mengakhiri musim 2022 bersama kenangan pahit. Mereka tidak terkabul mempertahankan letaknya hadapan area ketiga cukup klasemen akhir.

Pada balapan penutup musim ini (MotoGP Valencia), Espargaro terpaksa menyelesaikan balapan lebih awal. Sebab pembalap asal Spanyol itu mengalami kendala teknis pada motornya.

Padahal antara sesi kualifikasi, Espargaro dapat tampil impresif. Espargaro mampu mengungguli Enea Bastianini adapun berada antara posisi keempat paling dalam klasemen selagi.

“Macela mesin. Saya tidak peduli secara detail. Bahkan saya juga tidak mau tahu. Sejak awal balapan, motor berhenti berjalan dan ala tiga lap awal saya dipaksa kepada berhenti di garasi,” jelas Espargaro, dikutip dari crash.net.

“Ini merupakan batas bernyawa terburuk insiden ini bisa terjadi, karena saya pikir menyimpan kegesitan akan lebih, cukup untuk bersaing memperebutkan area ketiga di klasemen akhir, di mana hal itu merupakan mimpi saya. Jadi dalam akhirnya saya tidak peduli bagian menian mana akan rusak,” tambahnya dengan nada kesal.

Akibat hal ini, Enea Bastianini berhasil mendepaknya mengenai daerah ketiga dempet klasemen akhir. Mimpi Espargaro merayakan keberhasilan bersama Francesco Bagnaia lewat Fabio Quartararo dempet podium pun kalah total.

Rasa kesal terus diutarakan oleh CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola. Pria kelahiran Italia ini kecewa timnya urung meraih hasil manis cukup balapan penutup musim ini.

“Kita marah beserta kecewa. Dalam mengevaluasi musim kami, kita pantas melihatnya bagai gelas yang terisi setengah, tetapi sangat sulit bagi saya untuk melakukannya,” ucap Rivola.

“Kita mempunyai target bahwa diseimbangkan bersama potensi lagi kami layak mendapatkannya, bagaikan alam ketiga untuk Espargaro lagi alam kedua jauh didalam klasemen konstruktor. Ini mau dalam hasil luar biasa dari kerja padat Aprilia selama ini, tetapi kami belum bisa berjuang secara konsisten untuk mencapai tujuan terluhur,” pungkasnya.

Penulis: Bintang Rahmat